Tidak hanya pemerintah, beragam komunitas hingga berbagai lembaga gencar menyebarkan imbauan anti merokok di seluruh Indonesia. Akan tetapi, rokok ternyata tidak sepenuhnya merugikan bagi manusia.
Setidaknya itulah yang berhasil dibuktikan oleh para peneliti dari Chinese Academy of Sciences. Berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Jiaxing, ilmuwan-ilmuwan Tiongkok dari universitas tersebut berhasil menemukan sebuah lapisan penyaring air murah berasal dari sisa abu rokok.
Abu rokok dapat dipakai sebagai bahan utama dari lapisan filter untuk memurnikan air, khususnya dari zat arsenik. Zat arsenik termasuk dalam golongan senyawa metaloid berbahaya yang biasanya dipakai sebagai bahan tambahan untuk memperkuat logam lain seperti tembaga yang kerap dipakai di baterai atau aki mobil, bahkan pelapis keris.
Untuk membuat sebuah lapisan filter air, Jiaxing menggunakan abu rokok biasa yang sudah dicampur dengan zat aluminium oksida. Berkat tekstur dari abu rokok yang
dapat ditembus air, kombinasi dua zat tersebut dapat menyaring arsenik yang terkandung di dalam air hingga jumlah yang cukup signifikan, hingga 90 persen ke atas.
Jiaxing dan timnya sudah melakukan sebuah uji coba terkait filter abu rokok tersebut untuk menyaring air tanah di daerah Mongolia yang diketahui telah tercemar arsenik alami. Hasilnya pun cukup menggembirakan, di mana lapisan filter tersebut mampu menghilangkan 96 persen arsenik terkandung di dalam air tanah tersebut. Hebatnya, lapisan filter abu rokok tersebut bisa dipakai hingga 6 kali tanpa adanya penurunan kualitas, Gizmag (16/10).
Penemuan yang cukup hebat ini sendiri ternyata cukup 'ironis'. Sebab, kepulan asap yang dihasilkan oleh sebuah rokok bisa mengandung arsenik dalam jumlah yang cukup banyak. Jiaxing yakin penemuan timnya ini bisa diaplikasikan di negara-negara berkembang dengan mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar