Banyak orang percaya pada kehidupan di luar bumi. Mereka menyebutnya sebagai Alien. Memang, banyak hal yang menguatkan bahwa Alien itu benar-benar ada. Namun tak sedikit pula yang menentangnya. Jika pun ada, fenomena alam bisa menjelaskan semua.
Bagi mereka yang percaya dan sangat fanatik pada keberadaan Alien di planet selain bumi, akan berusaha menampilkan bukti-bukti berupa foto, video piring terbang di langit bebas, dan lain sebagai. Namun ironis, hingga kini bentuk dan wujud Alien tidak atau belum pernah ditemukan.
Sedangkan menurut Sains, ada banyak alasan mengapa hingga kini Alien belum pernah ditemukan. Nah, berikut ini adalah sederet alasan mengapa manusia hingga kini belum kesampaian menemukan Alien. Penasaran? Simak ulasan di bawah ini.
1. Bumi itu spesial
Menurut The Rare Earth Hypothesis, bumi adalah sebuah planet
dengan rantai peristiwa yang tercipta dengan begitu rumit. Meskipun
banyak planet yang mirip dengan bumi, tak satu pun planet tersebut punya
struktur sama persis dengan bumi.
Faktor utamanya adalah bumi
sangat ramah bagi kehidupan dengan periode yang sangat panjang, kondisi
iklim di bumi juga relatif stabil, karena memiliki orbit dan posisi yang
konstan. Tanpa jarak yang tepat dari matahari dan bulan, planet ini
mungkin akan menjadi terlalu panas atau terlalu dingin, mungkin juga
terbatas oksigen.
2. Peralatan tidak memadai
Selain itu, para ilmuwan seperti Frank Drake dan mendiang Carl Sagan
telah memberikan dalil bahwa tidak akan ada bukti bahwa Alien itu ada.
Berburu Alien bukan hal yang masuk akal karena dana yang turun dari
pemerintah tidaklah sebanding untuk anggaran yang dibutuhkan.
Diperlukan
peralatan khusus dengan kecanggihan luar biasa untuk menangkap
frekuensi tertentu mengenai keberadaan Alien. Hampir mustahil untuk
merealisasikan hal itu.
3. Manusia belum bisa mengenali sinyal Alien
Manusia tidak dapat mengenali sinyal Alien. Jangankan Alien, bahkan sesuatu yang hanya batuan dan bayangan saja terkadang sudah dianggap sebagai perwujudan dari makhluk luar angkasa. Jika memang itu benar Alien, seharusnya sinyal kehidupan sudah terdeteksi, bukan? Namun yang ada hanya harapan palsu yang ternyata setelah diselidiki hanya berupa batuan atau bayangan belaka.
4. Teori ilmuwan tentang kiamat dan Alien
Ahli paleontologi - Peter Ward menciptakan The Medea Hypothesis,
yang mana manusia dan super organisme lain memiliki benih-benih
penghancuran diri. Dengan cara ini akan berhubungan dengan teori Great
Filter. Teori tersebut menunjukkan bahwa manusia akan mati dan hancur
sebelum mampu berkembang dengan cukup baik dan melakukan kontak dengan
makhluk asing (luar angkasa).
Hipotesis ini disebut Medea dari
mitologi Yunani yang membunuh anak-anaknya sendiri. dalam hal ini planet
bumi adalah Medea, sedangkan manusia di bumi adalah keturunannya.
Manusia tidak ingin mati, namun bumi menginginkan semua berakhir
(kiamat) dan kepunahan benar-benar akan terjadi sebelum makhluk hidup di
dalamnya menemukan seluruh kebahagiaan dunia.
Peter Ward percaya
bahwa hampir kepunahan massal sebelumnya dibawa oleh organisme hidup.
Singkatnya, waktu kehidupan manusia tidak akan cukup untuk menemukan
cara agar dapat berhubungan dengan Alien.
5. Faktor agama
Dikutip dari Daily Mail (7/5), seorang profesor dari University of
Cadiz, Spanyol bernama Gabriel De la Torre mengungkapkan beberapa faktor
mengapa manusia tidak dapat menemukan Alien, salah satunya adalah
agama.
Sebelum menelurkan pernyataan ini, De la Torre mengambil data survei dari 116 pelajar dari Amerika Serikat, Italia dan Spanyol. Beragam jawaban yang diperoleh dari survei yang dilakukan. Namun, 2 hal terbesar yang akhirnya dijadikan kesimpulan oleh De la Torre adalah unsur ketidaktahuan manusia itu sendiri dan agama.
"Kita (manusia) belum siap untuk bertemu dan berkomunikasi dengan makhluk asing karena kesadaran secara global masih belum terbentuk. Orang-orang di bumi ini terlalu sibuk dengan urusan sehari-harinya dan pemerintah juga tidak menaruh perhatian khusus terhadap masalah ini. Kita tidak peka terhadap sekeliling (planet lain dan antariksa termasuk kemungkinan keberadaan alien). Pengaruh dari kepercayaan dan agama juga menjadi salah satu faktor kenapa saya katakan bahwa manusia belum siap apabila harus bertemu dengan alien atau juga menemukannya," jelas De la Torre.
Dia juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan makhluk asing itu ada di luar sana dan berbeda dari sisi fisik, mental, sosial bahkan moralnya dari manusia.
"Mereka mungkin saja tidak seperti manusia yang memiliki tubuh dengan unsur biologi, tidak menutup kemungkinan mereka adalah robot," lanjutnya.
De la Torre yang selama ini bekerja untuk proyek Mars 500 ini juga menjelaskan tentang Active SeTI (Search for Extraterrestrial Intelligence) atau proyek pencarian makhluk luar angkasa.
"Apa yang akan terjadi apabila proyek ini (Active SeTI) berhasil dan 'sesuatu' menerima sinyal kita. Apakah kita sudah siap akan hal itu?" jelasnya.
Sebelum menelurkan pernyataan ini, De la Torre mengambil data survei dari 116 pelajar dari Amerika Serikat, Italia dan Spanyol. Beragam jawaban yang diperoleh dari survei yang dilakukan. Namun, 2 hal terbesar yang akhirnya dijadikan kesimpulan oleh De la Torre adalah unsur ketidaktahuan manusia itu sendiri dan agama.
"Kita (manusia) belum siap untuk bertemu dan berkomunikasi dengan makhluk asing karena kesadaran secara global masih belum terbentuk. Orang-orang di bumi ini terlalu sibuk dengan urusan sehari-harinya dan pemerintah juga tidak menaruh perhatian khusus terhadap masalah ini. Kita tidak peka terhadap sekeliling (planet lain dan antariksa termasuk kemungkinan keberadaan alien). Pengaruh dari kepercayaan dan agama juga menjadi salah satu faktor kenapa saya katakan bahwa manusia belum siap apabila harus bertemu dengan alien atau juga menemukannya," jelas De la Torre.
Dia juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan makhluk asing itu ada di luar sana dan berbeda dari sisi fisik, mental, sosial bahkan moralnya dari manusia.
"Mereka mungkin saja tidak seperti manusia yang memiliki tubuh dengan unsur biologi, tidak menutup kemungkinan mereka adalah robot," lanjutnya.
De la Torre yang selama ini bekerja untuk proyek Mars 500 ini juga menjelaskan tentang Active SeTI (Search for Extraterrestrial Intelligence) atau proyek pencarian makhluk luar angkasa.
"Apa yang akan terjadi apabila proyek ini (Active SeTI) berhasil dan 'sesuatu' menerima sinyal kita. Apakah kita sudah siap akan hal itu?" jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar